Hartarto dikabarkan Pindah Partai

Hartarto Lojaya. Foto.Ist

Taktik Lampung - Satu persatu pengurus Partai Demokrat Lampung hengkang ke partai lain. Pasca ditinggal Heri Wardoyo yang pindah ke Partai Golkar,  Eki Setyanto dan Sudarsono yang loncat ke Partai Nasdem Lampung pada beberapa waktu lalu, Kini giliran Wakil Bendahara DPD Demokrat Lampung Hartarto Lojaya juga dikabarkan akan meninggalkan partai berlambang mercy tersebut.

Informasi yang dihimpun, Hartarto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bendahara DPD PD Lampung sekaligus anggota DPRD Lampung akan pindah ke Partai NasDem mengikuti jejak kedua rekannya, yakni Eki dan Sudarsono.

“Iya memang beberapa waktu yang lalu Hartarto melakukan komunikasi dengan kami terkait keinginannya untuk pindah ke NasDem,” jelas salah satu fungsionaris NasDem Lampung yang tak mau disebut namanya.

Dari hasil beberapa kali komunikasi yang dilakukan dengan Hartarto, belum ada titik temu. Karena, Hartarto akan pindah parpol jika diberikan jabatan sebagai Ketua DPD Partai NasDem Bandarlampung yang saat ini dijabat oleh Naldi Rinara.

“Dia (Hartarto) maunya sebagai ketua NasDem Kota, karena persiapan dia untuk maju pilwakot nanti. Ketua (Mustafa) belum oke sih, karena Hartarto belum secara resmi mundur dari Demokrat. Mungkin kalau dia sudah resmi mundur dari Demokrat, ketua akan memberikan posisi strategis kepada Hartarto, termasuk ketua kota,” terangnya.

Hartarto Lojaya saat ditemui tidak membantah dan juga tidak mengiyakan kalau dirinya akan hengkang ke NasDem.

“Politik itukan dinamis, bisa iya (akan pindah) atau tidak. Saya juga masih anggota dewan, nanti dulu tunggu saja infonya,” jelasnya, Jum’at (12/5).

Menurut politisi keturunan Tiong Hoa ini, pertemuan yang dilakukan dengan NasDem hanyalah sebatas komunikasi antar politisi menjelang Pilgub Lampung tahun mendatang.

“Sekarangkan mau pilgub lagi panas-panasnya. Komunikasinya biasa aja, nanti ajalah,” terangnya.

Hartarto Lojaya sebelumnya sempat maju Pilwakot Bandarlampung periode lalu. Bahkan sejumlah program sudah disusunnya, salah satunya program unggulannya yakni konsep Smart City 2020. Tapi, Hartarto gagal maju pilwakot karena Demokrat lebih memilih Yusuf Kohar untuk dipasangkan dengan petahana, Herman HN. (TL)

Post a Comment

0 Comments