Meriahkan HUT PDIP Ke-45, DPD PDIP Lampung Akan Gelar Diskusi " Tahta Untuk Rakyat"

Wakil sekertaris internal DPD PDIP Provinsi Lampung, Sahlan Syukur. Foto.Ist

Taktik Lampung - Dalam rangka memeriahkan HUT PDIP Ke-45 tahun, DPD PDIP Provinsi Lampung akan menggelar Diskusi Bertema “Pancasila Bintang Penuntun Indonesia Raya" Tahta Untuk Rakyat, yang akan dilaksanakan pada Jumat, (19/1/2018) Pukul 19.30 Wib dihalaman Kantor DPD PDIP Setempat.

Panitia pelaksana Sahlan Syukur mengatakan, Acara diskusi merupakan rangkaian kegiatan, dalam rangka memperingati HUT ke-45 PDI Perjuangan. Dimana sebelumnya sudah dilaksanakan beberapa agenda partai yang melibatkan Elemen-elemen masyarakat.

Diskusi ini akan melibatkan berbagai macam sektor dan elemen-elemen kemasyarakatan dengan estimasi peserta ± 500 orang. Kegiatan ini juga akan dimeriahkan dengan sajian kuliner Nusantara dan dimeriahkan dengan seni angklung sebagai identitas kebudayaan nusantara." Kata Sahlan, Selasa (16/1/2018).

DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Lampung mengambil tema diskusi Tahta untuk rakyat. Karena sejatinya hanya rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi. Diskusi ini diharapkan dapat semakin mendekatkan pelaku-pelaku politik yang ada di PDI Perjuangan, untuk semakin teguh dalam memperjuangkan aspirasi dan kehendak rakyat. 

" Sebagaimana pesan ketua umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Sukarno Putri, Karena rakyat adalah sumber, rakyat adalah tujuan, rakyat adalah cakrawati bagi PDI Perjuangan! Ibu Megawati Soekarno Putri juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah melabuhkan pilihan dan kepercayaan politiknya kepada PDI Perjuangan. Doa dan perjuangan kami, selalu, selalu, dan sekali lagi, selalu selama- lamanya untuk rakyat, bangsa dan negara Indonesia.” Jelas Pria yang biasa di sapa Bang Aan ini.

Untuk itu sambung Sahlan, Partai harus selalu hadir dan berada ditengah-tengah rakyat. Dan sedikit mengulas Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila menjadi suatu tonggak penting bagi Indonesia. 

" Inilah  “Rediscovery Pancasila”, penemuan kembali Pancasila yang sejati, Pancasila yang mampu menjadi leitstar, menjadi bintang penuntun yang dinamis bagi Indonesia.  Pancasila  Bintang Penuntun Bagi Indonesia Raya" Ungkapnya.

Selain itu, Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan pidato politik tanpa teks di hadapan sidang BPUPK, tentang Dasar Negara Indonesia Merdeka. Namun Bung Karno Tidak pernah menyatakan dirinya sebagai penemu Pancasila. 

" Bung Karno menyatakan dirinya hanya sebagai penggali Pancasila. Dari penggalian yang dilakukannya selama bertahun-tahun tersebut, Bung Karno menemukan berulangkali elemen - elemen yang selalu menonjol dari jiwa bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Beliau menggalinya dari jiwa masyarakat Indonesia sendiri" Imbuhnya.

Menurutnya, jika tidak ada dalam jiwa  masyarakat  Indonesia sendiri, tidak mungkin Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk Indonesia berdiri di atasnya. 

" Jika tidak bersumber dari jiwa Indonesia, jika bukan appeal kepada jiwa Indonesia, jika tidak berakar pada jiwa Indonesia, tidak mungkin  Pancasila dapat menjadi bintang penuntun  yang dinamis, Itulah sebabnya kita ambil tema Pancasila Bintang Penuntun Indonesia Raya" Pungkasnya.(TL/*)

Post a Comment

0 Comments