Hari Pendidikan Nasional, Nunik Komitmen Entaskan Buta Huruf di Lampung dengan Kejar Paket

Calon wakil Gubernur Lampung nomor urut 3, Chusnunia (Nunik). Foto.Ist

Taktik Lampung - Calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia berkomitmen untuk jemput bola kejar paket A, B, dan C bagi warga Lampung dalam penyediaan hak dasar pendidikannya.

Nunik biasa dia disapa mengucapkan selamat Hari Pendidikan. “Selamat Hari Pendidikan. Ini masih menjadi tantangan kita, terutama dari sisi kewajiban pemerintah menyediakan hak dasar bagi warga negara Indonesia yaitu hak pendidikan salah satunya. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan,” ungkap Nunik yang menjadi cawagub Arinal Djunaidi dalam pemilihan kepala daerah 27 juni 2018 nanti.

Bupati Lampung Timur nonaktif ini mengatakan pelayanan pendidikan dasar relatif masih bisa dilakukan penanganannya. “Terutama mungkin kalau dari segi pelayanan atau penyediaan pendidikan dasar relatif bisa tertangani. Tetapi PRnya adalah di usia yang tidak berada di usia sekolah dasar tetapi belum menyelesaikan sekolah dasar, itu juga harus menjadi perhatian. Kejar paket baik A (SD/MI),B (SMP/MTs), C (SMA/SMK/MA) harus lebih kita buat proaktif lagi, mungkin polanya jemput bola. Ini menjadi PR,” ujarnya.

Mantan Anggota DPR RI ini akan memberikan kemudahan kepada warga yang akan melakukan kejar paket A, B, C tanpa mengurangi kualitas pendidikan yang diterima. “Kemudian dipermudah, karena di usia-usia yang tidak sekolah, harus masih menyelesaikan sekolah dasar itu menjadi persoalan psikologis tersendiri bagi warga kita,” tuturnya. 

Nunik bersama Arinal Djunaidi juga akan mengentaskan buta huruf yang ada di Provinsi Lampung. “Kita harus tuntaskan buta huruf karena masih ada, harus nol buta huruf. Kemudian juga pola pendidikan kita yang sering kali gonta-ganti kurikulum mengakibatkan gonta-ganti bahan ajar, buku-buku dan sebagainya. Kita tentu harus kurangi hal tersebut karena pemborosan,” imbuhnya.

Menurutnya, efektif, efisien dalam bidang pendidikan menjadi hal utama karena anggaran yang besar tetapi pengelolaan yang kurang efektif efisien menyebabkan tidak maksimalnya pelayanan pendidikan. “Yang masih menjadi tantangan besar adalah pendidikan menengah dan paling persoalan bagaimana menyediakan pendidikan tinggi bagi warga yang adil dan merata,” tandasnya.

Adapun Arinal – Nunik memiliki sembilan program utama. Pertama yaitu Kartu Petani Berjaya, peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru, percepatan perbaikan infrastruktur jalan dan pemeliharaannya, jaminan keamanan bagi seluruh lapisan masyarakat, penyediaan listrik bagi desa-desa yang belum terjangkau, peningkatan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Kemudian perlindungan anak dan pemberdayaan Ibu Rumah Tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kemudahan layanan administrasi pemerintah bagi seluruh masyarakat.(TL/*)

Post a Comment

0 Comments