Arinal Minta Bulog dan DTPH Petakan Daerah Pangan


Taktik Lampung - Gubernur Arinal Djunaidi minta Bulog dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura melakukan pemetaan daerah pangan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi beras. Selain itu, meski Bulog telah memiliki kualitas beras standar premium dan medium, harus tetap memperhatikan beras standar masyarakat.

Hal itu diungkapkan Gubernur, saat menerima audiensi Perusahaan Umum (Perum) Badan Usaha Logistik (Bulog), di Ruang Kerja Gubernur Lampung, Kamis (29/8/2019).

"Bulog dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  harus memetakan wilayah yang dapat ditingkatkan kuantitasnya, seperti di Rawajitu dan wilayah lain. Hal ini dilakukan agar rakyat kita dapat memperoleh beras dengan mudah,” ujar Gubernur Arinal.

Gubernur juga minta kedua instansi bisa bersama-sama memetakan suatu wilayah yang tidak bisa dipaksakan kualitasnya, namun masih bisa ditingkatkan kuantitasnya.

Setelah daya dukung kuantitiasnya kuat, lanjut Gubernur, maka daya dukung terkait kualitas akan dilakukan.

"Bulog harus membuat pemetaan daerah pangan. Dari daerah yang memiliki beras berkualitas standar, lalu daerah yang benihnya asal-asalan, cara panennya masih kurang, dan lainnya,” jelas Gubernur.

Gubernur menilai pada masa sebelumnya, Bulog lebih terkonsentrasi dalam penanganan beras yang bersifat standar, karena ketika itu kemampuan anggaran khusus untuk rakyat miskin.

“Saat ini Bulog sudah memiliki beras berkualitas premium, medium, dan standar. Namun bukanlah kualitasnya yang lebih utama, tetapi bagaimana rakyat kita bisa mendapatkan berasnya terlebih dahulu,” jelasnya.

Terkait stok beras, Provinsi  Lampung memiliki stok yang cukup bahkan mampu menyuplai daerah lain. Gubernur Arinal merencanakan akan menginformasikan dalam rakor Gubernur Se-Sumatera bahwa Lampung siap menyuplai daerah yang membutuhkan. 

“Kita punya potensi beras standar premium, medium, dan standar, ketika mereka butuh maka kita siap menyuplainya,” ujarnya.
Gubernur juga menjelaskan bahwa Lampung menyumbang sekitar 40 persen kebutuhan pangan dan 11 komoditi ke Jakarta. 
(TL/*/HMS)

Post a Comment

0 Comments