Gubernur Arinal Dorong Kementerian Perindustrian Wujudkan Politeknik Industri Berbasis Agro di Lampung


Taktik Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendorong Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Peridustrian RI segera mewujudkan pendirian politeknik industri berbasis agro di Provinsi Lampung tahun 2020.
Hal itu disampaikan Gubernur Arinal saat menerima audiensi Kepala Pusat BPSMDI Eko S.A Chayanto M. Arifin, Kamis (7/11/2019) di Ruang Kerja Gubernur.

“Pemerintah Provinsi Lampung mendukung langkah BPSMDI mendirikan politeknik industri agro di Lampung. Ini adalalah pilihan yang tepat, karena selain Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, Lampung juga memiliki sumber daya manusia yang besar,” ujar Gubernur.

Gubernur berharap nantinya kehadiran politeknik dengan bentuk pendidikan vokasi ini dapat melahirkan SDM-SDM yang terampil siap bekerja juga mampu mencetak pengusaha-pengusaha muda sehingga dapat menjadi salah satu solusi masalah pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Lampung.

Gubernur berpesan agar kurikulum sekolah ini sejalan dengan industri yang ada saat ini di Indonesia dan khususnya dengan agro industri Lampung agar komoditas unggulan Lampung seperti kopi ataupun kakao lebih berkembang.

Sementara itu, Kepala Pusat BPSMDI Eko S.A Chayanto M. Arifin mengatakan Provinsi Lampung merupakan daerah prioritas untuk membangun politeknik industri berbasis agro. 

“Salah satu alasannya karena SDM di Provinsi Lampung cukup besar. Oleh karena itu, kita ingin mendorong peningkatan kualitasnya dengan hadirinya politeknik pendidikan vokasi sehingga mampu mendukung kebutuhan industri di Provinsi Lampung.” jelasnya

Eko menjelaskan saat ini progres pendirian politeknik ini masih dalam tahap finalisasi kajian agar nantinya pendidikan vokasi ini "link dan match" dengan kebutuhan industri untuk akan dilakukan penyelarasan kurikulum, tenaga pengajar maupun peralatan pratikum. 

Diharapkan paling tidak di tahun 2020 sekolah ini sudah berdiri dengan program studi Diploma I sebelum dtingkatkan menjadi Diploma III. 
Untuk program studinya sendiri, Eko menjelaskan direncanakan akan ada beberapa program studi yang dibuka diantaranya mengenai mesin dan peralatan juga kimia analisis untuk penjaminan mutu pangan. “Dengan sistem pendidikan dual-system, di mana mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mengikuti praktek kerja lapangan di setiap semesternya,” ujarnya. (TL/*/HMS)

Post a Comment

0 Comments