Literasi Digital di Kabupaten Lampung Selatan "Lindungi Diri di Dunia Digital"


Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung Selasa, (3/8/2021), Pukul 09.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Lindungi Diri di Dunia Digital" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni: 

JEANNE SVENSKY LIGTE (Dosen), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Jeanne memaparkan tema “MEMAHAMI ATURAN PERLINDUNGAN DATA PRIBADI”. 

Dalam pemaparannya, Jeanne menjelaskan data pribadi, merupakan setiap data tentang kehidupan seseorang baik yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau kombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis data pribadi meliputi, nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, data dan informasi kesehatan, data biometrik, data genetika, kehidupan dan orientasi seksual, pandangan politik, catatan kejahatan, data anak, serta data keuangan pribadi. 

Prinsip dasar antara lain, tidak ada sistem 100% aman, security selalu berbanding terbalik dengan kenyamanan, platform yang paling banyak dipakai paling beresiko diserang, serta tanggung jawab pengamanan data pribadi ada pada pemilik data pribadi.

Alasan data pribadi perlu dilindungi karena, untuk menghindari ancaman kejahatan dunia maya, menghindari potensi pencemaran nama baik, pelanggar privasi dan penyalahgunaan data pribadi makin banyak terjadi, serta mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika data pribadi sudah bocor, lakukan pengaduan pada website patrolsiber.id, haveibeenpwned.com, myaccount.google.com, dan cekrekening.id.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh AGUNG PRAMUDYA WIJAYA, M.SN (Dosen Desain Produk ITENAS, Wirausahan Kuliner Kopi Tarik Ulur). Agung mengangkat tema “TIPS MENJAGA KEAMANAN DIGITAL BAGI ANAK-ANAK DI DUNIA MAYA”. 

Agung menjelaskan kontektivitas yang meningkat membuat masyarakat harus adaptif dan responsif, terutama dari sisi pemahaman tren dan penguasaan perangkat teknologi. Terlebih di masa pandemi, banyak keterampilan digital yang diperlukan agar mampu bertahan di dalam cepatnya penetrasi teknologi di kehidupan sehari-hari. Ada beberapa kekhawatiran orang tua terhadap anak dalam menggunakan internet, antara lain keamanan informasi anak, interaksi anak di ruang maya, dan konten yang dikonsumsi anak di ruang maya. Resiko yang mengancam anak dalam dunia digital, meliputi anak-anak rentan menerima serangan siber, seperti menerima konten yang berisi eksploitasi seksual. Anak-anak rentan mengalami adiksi siber, seperti ketagihan bermain gawal. Serta, anak-anak rentan melakukan atau menerima perundungan siber.

Untuk melindungi anak dari kejahata siber, para orang tua harus mengawal aktivitas online anak, dengan cara memberi kepercayaan pada anak, mengajak anak berdiskusi soal bahaya berinteraksi dengan orang asing, orang tua bisa memanfaatkan fitur safe search pada google search, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya melindungi identitas digital. 

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh CICI MASTUROH, S.PI (Pendidik di SMKN 2 Kalianda dan Dewan Pertimbangan SALIMAH Lampung Selatan). Cici memberikan materi dengan tema “PILIH MANA: NABUNG ATAU BELANJA ONLINE?”. 

Cici menjabarkan cara bijak belanja online tanpa lupa menabung, antara lain kunci dalam mengatur keuangan adalah hemat, efisien, dan penuh pertimbangan, meski hemat, setiap kebutuhan harus terpenuhi, serta mengetahui tips hemat belanja online. Tips belanja online hemat, meliputi cari toko yang terpercaya, beli barang di toko yang sama, manfaatkan promo yang ada, dan gratis ongkir. 

Tips menabung untuk masyrakat yang suka belanja online, meliputi memiliki tujuan menabung, konsisten pada tujuan menabung, membuat perencanaan keuangan sesuai skala prioritas, memilih tempat menyimpan uang, membuat jadwal menabung, serta tidak konsumtif. Bijaklah dalam berbelanja online dengan cara mulai menabung walau sedikit dan ikut serta dalam kegiatan jual beli online sebagai tambahan penghasilan.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh DR. ALIYANDI A, LUMBU M.KOM.I (Dosen Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Metro Lampung). Aliyandi mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”. 

Aliyandi membahas internet ethics adalah seperangkat prinsip moral yang mengatur individu atau kelompok tentang perilaku apa yang dapat diterima saat menggunakan Internet dan media sosial. Dengan demikian seseorang tidak dapat seenaknya sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain menggunakan media internet. Mereka dibatasi oleh prinsip moral yang berlaku dalam kelompok tersebut, dalam hal ini adalah pengguna internet dan media sosial. Tidak ada tata cara yang baku saat menggunakan media sosial. 

Namun, penggunaan media sosial yang kurang tepat dapat merugikan diri sendiri dan banyak pihak. Misalnya saja, seseorang dapat dipenjara karena mengunggah konten tidak bijak di media sosial. Oleh sebab itu, pengguna media sosial juga harus tahu cara menggunakan media sosial dengan bijak.

Cara menggunakan media sosial dengan bijak, antara lain tidak terlalu membagikan hal pribadi secara berlebihan, memilah akun yang ingin diikuti, selalu waspada dan tidak langsung percaya dengan pengguna yang tidak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan tanpa maksud dan tujuan untuk mencegah terjadinya penipuan.

Webinar diakhiri, oleh JESSICA YO (Wakil Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia dan Influencer dengan Followers 38,3 Ribu). Jessica menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa  alasan data pribadi perlu dilindungi karena, untuk menghindari ancaman kejahatan dunia maya, menghindari potensi pencemaran nama baik, pelanggar privasi dan penyalahgunaan data pribadi makin banyak terjadi, serta mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk melindungi anak dari kejahata siber, para orang tua harus mengawal aktivitas online anak, dengan cara memberi kepercayaan pada anak, mengajak anak berdiskusi soal bahaya berinteraksi dengan orang asing, orang tua bisa memanfaatkan fitur safe search pada google search, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya melindungi identitas digital. 

Tips menabung untuk masyrakat yang suka belanja online, meliputi memiliki tujuan menabung, konsisten pada tujuan menabung, membuat perencanaan keuangan sesuai skala prioritas, memilih tempat menyimpan uang, membuat jadwal menabung, serta tidak konsumtif. Cara menggunakan media sosial dengan bijak, antara lain tidak terlalu membagikan hal pribadi secara berlebihan, memilah akun yang ingin diikuti, selalu waspada dan tidak langsung percaya dengan pengguna yang tidak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan tanpa maksud dan tujuan untuk mencegah terjadinya penipuan. (*/TL)

Post a Comment

0 Comments