Literasi Digital di Kabupaten Lampung Selatan "Memahami Pentingnya Menjaga Keamanan di Ruang Digital"


Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung Kamis, (29/7/2021), Pukul 09.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Memahami Pentingnya Menjaga Keamanan di Ruang Digital" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni:

KEVIN SUTEDJA, S.IKOM, M.SC (E-commers and Strategic Marketing Spesialist), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Kevin memaparkan tema “TRANSACTION: AKSES DAN FITUR TRANSAKSI DIGITAL”. 

Dalam pemaparannya, Kevin menjabarkan fitur-fitur digital banking, mencakup QR code, paylater, waktu, serta point dan voucher. Paylater merupakan layanan untuk menunda pembayaran atau berhutang yang wajib dilunasi dikemudian hari. Paylater di Indonesia, meliputi Kredivo, Shopee Paylater, Ovo Paylater, Gopay Later, dan Traveloka Later. 

Keuntungan menggunakan paylater ialah prosesnya cepat dan praktis, tenor bervariasi, dan banyak promo menarik. Kerugian menggunakan paylater, mencakup berpotensi mengalami pemborosan, menambah utang, ancaman keamanan identitas, pengelolaan keuangan yang berantakan, serta adanya bungan dan denda yang berlaku. Cara menghindari pencurian data diri, antara lain cek aplikasi pinjaman online, tidak mengunduh aplikasi pinjaman yang tidak resmi dari OJK, serta perhatikan akses apa yang diminta aplikasi saat memasang aplikasi di gawai.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh ABDULLAH UMAR (Dosen Universitas Nahdiatul Ulama Blitar dan RTIK Kota Blitar). Umar mengangkat tema “KENALI DAN PAHAMI: REKAM JEJAK DI ERA DIGITAL”. 

Umar menjelaskan jejak digital adalah rekam atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet yang berpotemsi untuk dicari, dilihat, dicuru, dan dipublikasikan oleh orang lain. Jejak digital yang dapat ditinggalkan, meliputi unggahan di media sosial, pencarian di google, tontonan di youtube, pemberlian di marketplace, jalur ojek online, games yang dimainkan, situs web yang dikunjungi, dan lain-lain. 

Cara merawat jejak digital, antara lain cari tahu jejak digital pribadi dengan ketik nama sendiri di google, atur privasi di perangkat akun media sosial dengan target unggahan konten, gunakan password yang kuat dang anti secara berkala, hapus aplikasi yang tidak dipakai, serta unggah yg hal-hal yang positif. Tips membersihkan jejak digital, meliputi menghapus akun media sosial dan akun belanja yang sudah tidak digunakan, menggunakan mode samara saat menggunakan browser, serta gunakan VPN.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh DARMIYANTI, M.PD (Kepala SMAN 1 Kalianda Lampung Selatan). Darmiyanti memberikan materi dengan tema “MENJADI PENGGUNA INTERNET YANG ANTI PERUNDUNGAN”. 

Darmiyanti menjelaskan cyberbullying adalah bully atau perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Contoh tindakan cyber bullying, meliputi menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial serta mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform perpesanan. 

Dampak dari cyber bullying, mencakup secara mental, merasa kesal, malu bodoh dan bahkan marah. Secara emosional, merasa malu atau kehilangan minat padahal-hal yang kamu sukai. Secara fisik, lelah atau mengalami gejala seperti sakit perut, sakit kepala, dan lain-lain. Hal yang harus dilakukan untuk menghindari cyber bullying, antara lain tetap tenang, abaikan jika ada seseorang yang memulai bullying, kumpulkan bukti, laporkan bullying, serta blokir akun yang melakukan bullying.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL oleh, IR. EDY RIZAL (Direktur Lembaga Konservasi 21). Edi mengangkat tema “MENGENAL LEBIH JAUH MENGEMUKAKAN PENDAPAT”. 

Edy membahas perkembangan dunia digital tak bisa dipungkiri telah banyak mempengaruhi budaya masyarakat khususnya dalam komunikasi dunia digital melalui komunitas-komunitas atau grup-grup yang sengaja dibentuk untuk saling berkomunikasi, bertukar informasi, bertukar wawasan, atau lainnya. Namun, kesopanan, kesantunan, etika selama berkomunikasi di grup sering kali tidak mencerminkan masyarakat Indonesia dan adat ketimurannya yang ramah dan sopan. 

Hal yang bisa membuat grup menjadi hidup dan menyenangkan antara lain, saling menghargai pendapat orang lain, selalu membagikan informasi menarik dan berguna, membagikan meme lucu, tidak membagikan informasi yang kontroversial, serta pikir sebelum kirim informasi di grup. 

Tips bergrup agar tidak menjadi sosok yang kurang disukai antara lain, izin sebelum mengundang orang lain di grup, tidak mengobrol dengan satu orang saja, tidak melanggar privasi orang lain, serta tidak membahas sesuatu yang berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial. Sikap yang harus dilakukan dalam berkomunikasi di grup ialah menggunakan bahasa yang baik dan sopan, berbicara yang relevan dengan isi grup, menyampaikan informasi dari sumber terpercaya, memberi respon cepat, serta pamit ketika akan keluar dari grup.

Webinar diakhiri, oleh NAZMIA SYAHNI (Entertainer dan Influencer dengan Followers 11,9 Ribu). Nazmia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa cara menghindari pencurian data diri, antara lain cek aplikasi pinjaman online, tidak mengunduh aplikasi pinjaman yang tidak resmi dari OJK, serta perhatikan akses apa yang diminta aplikasi saat memasang aplikasi di gawai. 

Cara merawat jejak digital, antara lain cari tahu jejak digital pribadi dengan ketik nama sendiri di google, atur privasi di perangkat akun media sosial dengan target unggahan konten, gunakan password yang kuat dang anti secara berkala, hapus aplikasi yang tidak dipakai, serta unggah hal-hal yang positif.

Hal yang harus dilakukan untuk menghindari cyber bullying, antara lain tetap tenang, abaikan jika ada seseorang yang memulai bullying, kumpulkan bukti, laporkan bullying, serta blokir akun yang melakukan bullying. Sikap yang harus dilakukan dalam berkomunikasi di grup ialah menggunakan bahasa yang baik dan sopan, berbicara yang relevan dengan isi grup, menyampaikan informasi dari sumber terpercaya, memberi respon cepat, serta pamit ketika akan keluar dari grup. (*/TL)

Post a Comment

0 Comments