Literasi Digital di Kabupaten Lampung Selatan "Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan"


Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung Selasa, (31/8/2021), Pukul 09.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni: 

MARCELLIUS RATMONO ADI, S.PSI., PSIKOLOGI (Praktisi Pendidikan, Psikodrama, Konsultan, dan Trainer), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Marcellius memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI MEDIA SOSIAL”. 

Dalam pemaparannya, Marcellius menjabarkan tujuan berinternet, meliputi menentukan tujuan dan harapan, lakukan yang mendukung hal itu, menyadari impact yang diharapkan, antispiasi jika informasi pribadi bocor, serta membangun identitas di dunia maya yang sama dengan dunia nyata. Tips berinternet potif, kreati, dan maan, antara lain pilihlah media sosial yang cocok, usahakan mengerti dan paham untuk apa media sosial tersebut dibuat, lebih baik media sosial yang diikuti, mendukung peran dalam kehidupan sosial atau professional, serta jika berharap aktif di media sosial untuk usaha mendapatkan  uang, sadari bahwa segala sesuatu melalui proses, berhati-hatilah jika proses tersebut terlalu mudah.

Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh FRANSISKA DESIANA SETYANINGSIH (Staf Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Unwira Kupang dan Anggota Japelidi). Fransiska mengangkat tema “DUNIA MAYA DAN REKAM JEJAK DIGITAL”. 

Fransiska membahas jejak digital adalah jejak data yang dibuat dan ditinggalkan saat menggunakan perangkat digital, termasuk pula situs web yang dikunjungi, email yang dikirim, komentar yang ditinggalkan pada media sosial, foto yang diunggah, transaksi pada situsatau platform belanja daring, dan segala informasi yang kita kirimkan ke berbagai layanan daring yang ada. Jejak digital yang dapat ditinggalkan, meliputi unggahan di media sosial, situs web yang dikunjungi, bermain game online, unduh berbagai aplikasi, dan belanja online. Kompetensi yang perlu dimiliki, antara lain mendistribusikan informasi di media digital dengan kemampuan membagikan informasi serta memproduksi informasi di media digital dengan kemampuan dalam menyusun informasi yang akurat dan jelas.

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh DR. H. AGUSWAN KHOTIBUL UMAM, MA (Dosen atau Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Metro). Agus memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL BAGI TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL”. 

Agus membahas litersi digital dalam dunia pendidikan antara lain, mengedukasi warga sekolah, terutama siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi. Menemukan, mengevaluasi, menggunakan, mengelola, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif. Dapat menggunakan media digital secara bijak, kreatif, dan bertanggung jawab, mengetahui aspek-aspek dan konsekuensi yang berlaku. Serta, mempermudah dan meningkatkan literasi yang lebih interaktif antara peserta didik adan anak didik. Tantangan dunia digital antara lain, perubahan karakter pada peserta didik, pola tingkah laku dan perilaku sosisal, serta eksistensi budaya. Tantangan dunia pendidikan meliputi, meningkatkan kualitas diri, meningkatkan taraf kualiatas pendidikan dan tekonololgi. Serta, membawa manusia ke masa depan yang lebih baik. Kemajuan teknologi tidak akan menghilangkan peran guru, peran guru sangat dibutuhkan untuk suatu pembelajaran yang berhasil guna anak didik.

Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh DR. YURIA PUTRA TUBARAD, M.SI., CBA., PE (Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Asli Ekonomi Islam Provinsi Lampung). Yuria mengangkat tema “SOSIALISASI E-MARKET BAGI PELAKU UMKM”.  

Yuria menjelaskan saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. Peran UMKM, meliputi penyangga perekonomian serta sebagai supplier bagi konsumen atau perusahaan besar. Permasalah UMKM, meliputi modal usaha, kurang tahu cara membesarkan bisnis, kurangnya inovasi produk, kesulitan dalam distribusi dan pemasaran, belum memanfaatkan pemasaran online, serta tidak adanya branding atau merk produk. UMKM di era digital, meliputi modal, pemasaran, produk dan inovasi, pembukaan, penggunaan teknologi, kemampuan manajemen, serta kepemimpinan usaha. Standar keterampilan yang harus dikuasai UMKM di era digital, meliputi mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan proseduran tentang penggunaan teknologi informasi.

Webinar diakhiri, oleh TENNY CLEMENSTINE sebagai Drummer, Youtuber, dan Influencer yang memberikan sharing session dengan pembahasan yang sudah diangkat oleh para narasumber. Tenny menceritakan menggunakan media sosial dengan positif akan membawa kita ke lingkungan yang lebih baik dan dapat mempengaruhi karir kita semakin maju kedepannya. Dunia maya merupakan hal yang dapat diakses semua orang, untuk itu penting bagi kita untuk menjaga jejak digital dengan baik dan tidak meninggalkan jejak digital negatif yang dapat menyababkan pro dan kontra dengan pengikut di media sosial. Mulai dari diri sendiri untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. (*/TL)

Post a Comment

0 Comments