Literasi Digital di Kabupaten Lampung Tengah "Kemajuan Teknologi Musibah atau Anugerah"


Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung Rabu, (25/8/2021), Pukul 13.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Kemajuan Teknologi Musibah atau Anugerah" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni: 

RONNY H. MUSTAMU (Director Quadrant Consulting), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Ronny memaparkan tema “PERAN LITERASI DIGITAL DI DUNIA MARKET PLACE”. 

Dalam pemaparannya, Ronny menjelaskan marketplace adalah lokasi digital tempat bertemunya penjual dan pembeli di dunia maya. Situs marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran. Bisa dikatakan marketplace adalah deparment store dalam bentuk online. Pada pasa 15 UU ITE, dijelaskan seluruh penyelenggara sistem elektronik, terlepas apakah sistem itu digunakan untuk kepentingan pemerintahan, komersial, atau pribadi harus menyelenggarakan sistemnya secara andal, aman dan bertanggung jawab. Cara memilih market place yang tepat, antara lain cari market place yang ramai, pilih market place dengan sistem yang mudah dan aman, pastikan ada fasilitas pelayanan pelanggan yang mudah dihubungi, kenali kebutuhan konsumen, jual produk yang trend dan berkualitas, serta buat deskripsi produk yang jelas.

Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh ALDIN ALDAMA, S.SOS., M.SI (Praktisi Event dan Media serta Dosen Luar Biasa Fikom Unisba). Aldin mengangkat tema “MEMAHAMI APLIKASI KEAMANAN DAN PERTAHANAN SIBER DI DUNIA DIGITAL”. 

Aldin membahas aplikasi keamanan dan pertahanan siber, mencakup integritas, confidentiality, avaibility, Negara, kolektif, dan individu. Cybercrime, meliputi membeli barang illegal, pembuatan profil palsu, persahabatan online palsu, peretasan dan penipuan, serta ancaman online. Fitur keamanan, meliputi blocking, pengaturan privasi, pengaturan lokasi, verifikasi dua langkah, serta laporkan dan penghapusan. Aplikasi keamanan, meliputi comodo fre firewall, truecrypt, zona alam free firewall, dan tinywall.  Cara menjaga keamanan digital, antara lain blokir profil dari pencarian publik, batasi siapa yang dapat menemukan akun pribadi melalui pencarian online, batasi apa yang dapat dipelajari orang tentang kita melalui pencarian di internet, logout setelah setiap sesi, jangan bagikan kredensial media sosial, serta tidak klik link yang mencurigakan.

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh ADELIA YUNI FATMAWATI (Coach Model Acamedy). Adelia memberikan materi dengan tema “MENGGUNAKAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR”. 

Adelia membahas era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Bahasa yang baik adalah pengucakapan dan penulisan kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahasa yang benar ialah bahasa yang mudah dimengerti menggunakan bahasa sehari-hari tidak baku. Cerdas berbahasa di dunia digital, antara lain tidak menyebabkan berita hoax, tidak bertindak provokatif, menimbang ulang opini di media sosial, tidak menyerang individu atau kelompok, serta memiliki tujuan. 

Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh ELDA SARI (Pemimpin Umum UKM Pers Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung). Elda mengangkat tema “BIJAK DI KOLOM KOMENTAR”. 

Elda menjelaskan hal yang harus diperhatikan sebelum berkomentar, antara lain komentar bisa mengubah poal pikir orang lain, tingkat sensitifitas orang berbeda-beda, kemungkinan tidak hanya satu orang yang berkomentar negatif, perhatikan jejak digital, serta mengancam kebhinekaan Indonesia. Etika bermedia sosial, diantaranya biasakan baca atau dengar sampai akhir, jangan memakai hate speech atau ujaran kebencian, hargai psikologis orang lain, beri nasehat secara pribadi, serta berkomentar dengan baik atau diam.

Webinar diakhiri, oleh FELICIA (Influencer dengan Followers 38,4 Ribu). Felicia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa cara memilih market place yang tepat, antara lain cari market place yang ramai, pilih market place dengan sistem yang mudah dan aman, pastikan ada fasilitas pelayanan pelanggan yang mudah dihubungi, kenali kebutuhan konsumen, jual produk yang trend dan berkualitas, serta buat deskripsi produk yang jelas. Cara menjaga keamanan digital, antara lain blokir profil dari pencarian publik, batasi siapa yang dapat menemukan akun pribadi melalui pencarian online, batasi apa yang dapat dipelajari orang tentang kita melalui pencarian di internet, logout setelah setiap sesi, jangan bagikan kredensial media sosial, serta tidak klik link yang mencurigakan.

Cerdas berbahasa di dunia digital, antara lain tidak menyebabkan berita hoax, tidak bertindak provokatif, menimbang ulang opini di media sosial, tidak menyerang individu atau kelompok, serta memiliki tujuan. Etika bermedia sosial, diantaranya biasakan baca atau dengar sampai akhir, jangan memakai hate speech atau ujaran kebencian, hargai psikologis orang lain, beri nasehat secara pribadi, serta berkomentar dengan baik atau diam. (*/TL)

Post a Comment

0 Comments