Literasi Digital di Kabupaten Pesawaran "Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital"


Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dalam kegiatannya di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Selasa, (24/8/2021), Pukul 09.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni: 

Webinar dimulai oleh ERIKO UTAMA, S.SI Konsultan dan Narasumber SIG, pada pilar KECAKAPAN DIGITAL yang memaparkan tema “KEBEBASAN DI DUNIA DIGITAL”. 

Dalam pemaparannya, Eriko memberikan beberapa tips dan trik cara membuat konten yang menarik bagi generasi milenial. Yang lagi booming saat ini adalah Tiktok, dimana Facebook, Instagram, Youtube dan Whatapps sedang stagnant pertumbhuannya. Sumber dari Kompas bahwa 42% pengguna Tiktok berumur 10-24 tahun (generasi Z) dan rata rata menghabiskan 89 menit se hari untuk  mengakses Tiktok, perkiraan pada tahun 2022 akan ada sekitar 1 milyar pengguna aktif Tiktok di dunia. 

Tips membuat konten menarik menurut Eriko antara lain menyisipkan musik yanglagi terkenal, unik dan bermakna, visual yang menarik dimana apabila durasi pendek sebaiknya 3 detik pertama harus sudah menarik dan apabila durasi panjang, maka 15 detik pertama sudah mendapat perhatian pengunjung. Tren video konten selama pandemi adalah tutorial memasak, oufit, tutorial make up dan DIY (Do It Yourself).

Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh NONO SUPARNO, seorang Praktisi Periklanan dan Konsultan Media Cetak yang mengangkat tema “DUNIA DIGITAL, NIMATI DAN CERMATI”. 

Mengambil dari sumber data Kumparan 24 Januari 2021, penelitian oleh Security McAfee bahwa kejahatan cyber sudah sangat masif dengan mencari celah dan mengadopsi teknologi cloud serta enkripsi. Maka sangat penting untuk melindungi diri dan akun pribadi, pastikan memberikan data probadi ke pihak yang tepat, misalnya untuk pembayaran kartu kredit yang dibutuhkan adalah info kartu kredit tersebut bukan PIN, lakukan double cek dalam melakukan transaksi. Menurut Nono sangat penting mengatur privacy di media sosial, gunakan password yang kuat, jangan simpan file dan data probadi di dropbox atau di google document tapi simpan file yang terenkripsi  dan ter password. Untuk online shop, sebaiknya buat email dan rekening khusus.    

Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh KODRI, M.Pd Dosen dan Peneliti Muda yang memberikan materi dengan tema “BEBAS BEREKSPRESI DI DUNIA DIGITAL”. 

Kodri menjelaskan bahwa kebebasan berekspresi mempunyai landasan hukum yaitu pasal 28F UUD 45, TAP MPR no VII tahun 1998 dan UU no 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Bentuk kebebasan berekspresi di dunia digital saat ini antara lain memiliki digital skill yang bermanfaat di media sosial seperti menjadi konten kreator, bisnis dan sebagainya tetapi ada juga batasan dalam berekspresi diantaranya menyebarkan hoax, ancaman, kata yang tidak sopan, ujaran kebencian dan lain lain, maka kebebasan tersebut harus dibatasi. Untuk menghidari hal tersebut, menurut Kodri sebaiknya jangan berikan informasi pribadi, gunakan mode privasi, hati hati dalam mem posting sesuatu dan selalu saring sebelum sharing.

Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh ZULKIFLI, S.T.,M.Kom Dosen FTI Universty Aisyah Pringsewu dengan mengangkat tema “DIGITAL ETHICS & TECHNOLOGY USE”. 

Zulkifli menjelaskan saat ini masyarakat berada di era digital dimana terjadi transfomasi digital antara lain dari sisi pendidikan yang dahulu tatap muka, saat ini menggunakan online, bertemu di darat dan saat ini melalui Whatapps, Line dan sebagainya, untuk belanja dari pasar offline ke belanja online. Akses informasi melalui internet dengan cara cari alamat dengan url dari situs web yang dibuka atau gunakan search engine, tentukan keyword nya. Beberapa tips diberikan Zulkifli dalam era digital antara lain berpikir sebelum berkomentar, bahasa yang santun, hormati waktu dan privasi orang lain, diskusi yang sehat dan sebaginya. 

Webinar diakhiri, oleh NELLY CAREY Vokalis dan Influencer. Nelly memberikan sharing session yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan para nara sumber sesuai dengan pengalaman dan pengamatan Nelly selama menjadi influencer.  (*/TL)

Post a Comment

0 Comments