Pimpinan DPRD Lampung Berharap Kenaikan BBM Ditinjau Ulang

Wakil Ketua DPRD Lampung Johan Sulaiman, Foto.Ist

Taktik Lampung - Wakil ketua DPRD Lampung Johan Sulaiman Berharap, pemerintah pusat meninjau ulang kebijakan menaikan harga BBM yang berlaku mulai hari ini, kamis (5/1).

“Tentu saja kita patut berharap agar pemerintah dapat meninjau kebijakan kenaikan harga BBM dan TDL. Sebelumnya kami mengetahui kenaikan tarif pengurusan STNK/BPKB juga akan berlaku mulai esok per 6 Januari,” kata Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Lampung ini

Johan mengungkapkan bahwa harga-harga beberapa kebutuhan dapur di Lampung telah merangkak tinggi seperti cabai mencapai 100 ribu per kilogram. 

“Hasil kajian internal PKS menemukan bahwa selama 6 bulan terakhir masyarakat Lampung mengeluhkan ekonomi yang sulit, hasil pertanian yang tak memadai selain kondisi infrastruktur terutama jalan yang masih perlu di tingkatkan,”ungkap Dewan dari Dapil Metro, Pesawaran dan Pringsewu.
 
Sehingga menurutnya, sangat tak layak jika Pemerintah tanpa ba-bi-bu tiba-tiba menaikkan harga BBM, sebab ini akan berdampak langsung kepada masyarakat menengah ke bawah. 

“Jika dilihat masyarakat kelas menengah ke bawah, moda transportasi yang umum dipakai adalah kendaraan roda dua atau motor, maka berdasarkan data BPS yang bersumber dari data Kepolisian Daerah Lampung tahun 2014, jumlah kendaraan roda dua sebanyak 2,47 juta motor,” katanya.

Johan melanjutkan bahwa jika asumsinya per orang memiliki satu motor maka semenjak hari ini (Kamis, 5/1) setidaknya 2,47 juta orang yang termasuk dalam golongan menengah ke bawah merasakan dampak kenaikan harga BBM.

Sementara itu, Rina salah satu masyarakat Bandar Lampung mengaku setiap kali mengisi BBM untuk kendaraan roda duanya jenis matic menghabiskan Rp. 20.000. Ini dilakoninya seminggu sekali untuk menghantarkannya dari tempat tinggalnya di Kedaton menuju tempat kerjanya di Teluk Betung.

“Dengan kenaikan harga BBM rata-rata 300 perliter tentu saja bakal menambah pengeluaraan bulanan hanya untuk mengisi BBM bagi kendaraan roda duanya,” ungkap Rina.

Baginya, dengan penghasilan yang tak berubah namun kondisi harga BBM naik akan berdampak kepada pengeluaran yang makin lebih selektif. 

“Sebelum harga BBM naik, harga kebutuhan pokok telah naik terlebih dahulu menjelang momentum natal dan tahun baru tentu saja makin berdampak kepada urusan domestik (dapur dll –red) yang harus di tata ulang,”ungkapnya lagi.

Seyogyanya menurut Rina,  Pemerintah mau mendengar suara hati rakyatnya. “Berturut-turut harga sembako naik karena natal dan tahun baru, lalu tariff dasar listrik naik, dilanjutkan dengan harga BBM naik lalu tariff pengurusan STNK dan BPKB juga bakal naik, ini sangat berdampak kepada masyarakat seperti dirinya. Seyogyanya pemerintah mau mendengar suara hati rakyatnya,” pungkasnya.(*).

Post a Comment

0 Comments