GRANAT Setuju Tembak Mati Sindikat dan Mafia Narkoba

Ketua Granat Provinsi Lampung, H.Tony Eka Candra. 

Taktik Lampung - DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Lampung, setuju melakukan tindakan tegas dengan "menembak mati" terhadap produsen, sindikat, mafia penjahat, bandar dan pengedar narkoba.

Penegasan itu disampaikan oleh Ketua Granat Lampung H. Tony Eka Candra, menyikapi langkah tegas yang dilakukan Kapolda Lampung Irjen Pol. Sudjarno, dalam memberantas peredaran gelap narkoba di Lampung, Minggu (12/3).

Lebih lanjut Tony menjelaskan dia setuju kalau dilakukan tindakan tegas,  "Tembak Mati" juga kepada siapapun oknum yang melindunginya tanpa pandang bulu. 

" Karena kejahatan narkoba adalah musuh Bangsa dan musuh Negara sekaligus musuh umat manusia. Kejahatan narkoba adalah kejahatan terhadap umat manusia. Penjahat narkoba adalah mereka Para penghianat Bangsa." Tegas Pemegang sabuk hitam (Dan VI) Bandung Karate Club ini.

Aksi Simpati Granat dikantor kejati Lampung mendukung langkah tegas penegak hukum dalam pemberantasan Narkoba.

Oleh karena itu lanjut Tony, tindakan tegas ini perlu dilakukan, semata mata demi untuk melindungi generasi anak Bangsa, rakyat dan bangsa Indonesia dari kehancuran akibat narkoba, 

"untuk kelangsungan dan tetap tegaknya NKRI".ujar mantan Ketua KNPI Lampung ini.

Menurutnya, Seharusnya Pemerintah Indonesia mengambil contoh yang baik dan luar biasa dari Pemerintah Filipina dengan "Ketegasan" dan "Kebijakan" perintah Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan tegas memerintahkan "tembak mati"  sindikat, bandar dan pengedar narkoba tanpa pandang bulu, 

" termasuk "Tembak Mati" oknum pejabat atau oknum aparat atau siapapun juga yang melindunginya," tegas Tony Eka Candra yang juga Ketua Fraksi Partai GOLKAR DPRD Lampung ini.



Politisi senior partai Golkar ini menilai langkah Presiden Filipina dalam memberantas narkoba di negaranya dengan mengumumkan secara luas kepada rakyat Filipina para oknum pejabat dan oknum aparat yang terlibat kejahatan narkoba sangat tepat. Karena hal itu  dilakukan Presiden Filipina semata-mata untuk melindungi generasi anak bangsa, rakyat dan bangsa Filipina dari kehancuran akibat narkoba.

" Dapat dilihat hasilnya sangat luar biasa, lebih dari 7 ribu orang penjahat narkoba diitembak mati. Lebih dari 500 ribu orang penjahat dan sindikat, bandar, pengedar serta pecandu dan pengguna narkoba, termasuk oknum pejabat dan oknum aparat pemerintah Filipina yang terlibat kejahatan narkoba menyerah dan menyerahkan diri kepada aparat Kepolisian Filipina untuk dilakukan rehabilitasi karena takut ditembak mati." Tuturnya.

Cara yang dilakukan Presiden Filipina itu, bisa ditiru oleh Pemerintah Indonesia dalam memberantas peredaran gelap narkoba di Indonesia. Sikap Granat lanjut Tony, sangat jelas agar aparat kepolisian bertindak tegas terhadap penjahat, bandar, pengedar, serta sindikat dan mafia narkoba dengan menembak mati. 

Salam komando ketua FKPPI Lampung H.Tony Eka Candra bersama panglima TNI Jenderal Moeldoko.

" Termasuk bertindak tegas jika ada oknum aparat dan oknum pejabat yang melindungi kejahatan narkoba" Tegas Tony yang juga Ketua PD VIII FKPPI Lampung 

Sekertaris Komisi III DPRD Lampung ini mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat Indonesia, untuk saling bergandengan tangan dan bahu membahu, membantu Pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memberantas dan memerangi kejahatan, peredaran gelap dan penyalahgunaan NARKOBA.(TL)

Post a Comment

0 Comments