Tempat Kumpul Anak Muda, Pemprov Lampung Akan Bangun Enggal Elephat Park

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan Foto.ist

Taktik Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air segera membangun ruang terbuka hijau (RTH) Saburai bernama "Enggal Elephant Park" seluas 15 ribu meter. Pembangunan ini untuk merevitalisasi Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal yang merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi Lampung. 

"Ini salah satu program yang digagas Gubernur Lampung guna memberikan rasa nyaman bagi masyarakat di Kota Bandar Lampung berbagai usia. Selain itu akan dibangun pula ruang berinteraksi bagi remaja, anak usia dini dan manula," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan, di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung, Senin (4/9).

Ada dua sarana yang dibangun. Pada tahap pertama yakni, Taman Gajah, Lapangan Multifungsi (basket dan futsal), lapangan skateboard, musala, dan taman manula. Kemudian, pada tahapan kedua  dibangun Kids Park yaitu ruang terbuka dan bermain anak-anak yang menyatu dengan alam. 

Lalu daycare dan PAUD sebagai tempat tumbuh kembang anak yang dilengkapi dengan fasilitasi bermain dan ruang edukasi yang dapat menjadi percontohan. Terakhir akan dibangun air mancur dan mini theater sebagai arena aktualisasi pertunjukan kesenian dan arena pertunjukan air.

"Kawasan kota harus memiliki ruang terbuka hijau. Pak Gubernur melihat kondisi Bandar Lampung yang belum memilki ruang terbuka hijau yang ditata dengan baik. Maka, di anggaran 2017 ini, RTH akan dibuka dengan merevitalisasi Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal," ujar Edarwan.

Menurut Edarwan, pembangunan RTH dijadwalkan ditargetkan 60% pada 2017 dan rampung 2018. Pada Tahun Anggaran 2017, Pemerintah Provinsi Lampung menganggarkannya pada APBD Murni Rp7 miliar. "Saat ini dalam tahapan proses tender, dalam waktu yang tidak lama akan ditetapkan siapa investor yang profesional, baik secara teknis maupun kemampuan dalam membangunnya," kata Edarawan.

Pada bagian lain Tenaga Ahli Pembangunan RTH Saburai tersebut, Maher, mengatakan pembagunan ituatas keinginan Gubernur Lampung membuat landmark atau ikon baru di Bandar Lampung. Tempat tersebut nantinya digunakan baik itu generasi muda maupun dewasa karena melihat di Bandar Lampung belum menemukan RTH atau outdoor yang memadai. 

"Pusat perbelanjaan yang mendominasi berkumpul keluarga tidak lagi menjadi favorit. Ini kekhawatiran Gubernur, jangan sampai generasi muda menjadi sifat yang konsumtif. Harus ada ruang interaksi antar keluarga untuk menyatu dengan alam," kata Maher. (TL/*)

Post a Comment

0 Comments