Literasi Digital di Kabupaten Lampung Selatan "Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan"


Taktik Lampung - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Lampung yaitu Ir. H. Arinal Djunaidi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Dalam kegiatannya di Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung Kamis, (5/8/2021), Pukul 13.00 WIB Kementrian Kominfo mengadakan kegiatan literasi digital bertema "Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan" dengan menyajikan diskusi menarik secara daring dan menghadirkan berbagai narasumber ahli dibidangnya yakni: 

PROF. DR. AGUS SURADIKA, M.PD (Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia dan Guru Besar FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Agus memaparkan tema “DIGITAL SKILLS IN ACTION: SUKSES BELAJAR ONLINE DENGAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL”. 

Dalam pemaparannya, Agus menjelaskan literasi digital merupakan menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan. E-learning merupakan konten pembelajaran atau pengalaman belajar yang disampaikan atau diaktifkan oleh teknologi elektronik. Kelebihan belajar online, meliputi dapat diakses dengan mudah, biaya lebih terjangkau, waktu belajar fleksibel, dan wawasan yang luas. Kelemahan belajar online, mencakup jaringan internet yang sering terganggu, kuota internet siswa yang minimalis, media pembelajaran yang monoton dan membuat jenuh, serta pembelajaran sering kali tidak interaktif. 

Kiat sukses belajar online, dengan cara siapkan ruangan yang nyaman sebagai ruang kuliah setiap hari, menyimak materi perkuliahan dengan baik dan membuat catatan bila perlu, rekam setiap sesi belajar atau kuliah, membuat reminder untuk jadwal kuliah dan deadline tugas, serta kelola stress dengan cara menyalurkannya pada hal-hal positif.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh DR. ANANG USMAN (Praktisi Hukum dan Dosen Universitas Pasundan). Anang mengangkat tema “MEMAHAMI APLIKASI KEAMANAN DAN PERTAHANAN SIBER DI DUNIA DIGITAL”. 

Anang membahas
Siber (cyber) adalah sistim komputer dan informasi.  Keamanan Siber adalah suatu upaya untuk menanggulangi serangan siberyang menyebabkan terjadinya gangguan. Kejahatan siber aktifitas kejahatan dengan jaringan komputer. Jenis jenis Cybercrime, meliputi carding, cracking, hacking, defacing, phising, spamming, dan malware. Carding merupakan belanja menggunakan identitas orang lain. Hacking merupakan kegiatan menerobos program komputer milik orang lain. Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat (blackhathacker). Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs atau web orang lain, Phising merupakan memancing untuk mengambil data pribadi orang lain. Spamming merupakan pengiriman berita yang tak dikehendaki. Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan suatu software. 

Mewujudkan keamanan Siber, dengan cara memperkuat hukum, menjalin koordinasi antar lembaga, mengembangkan infrastuktur digital yang aman, serta mengembangkan industri keamanan siber lokal. Penanggulangan terhadap cybercrime atau kejahatan internet, antara lain melindungi komputer, melindungi identitas, amankan email, melindungi akun, membuat salinan, dan mencari informasi.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh HJ, WINARNI NANANG ERMANTO (Bunda Literasi Kabupaten Lampung Selatan dan Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan). 

Winarni mengangkat tema “DAMPAK PORNOGRAFI BAGI KESEHATAN PADA REMAJA, APAKAH BERBAHAYA?”. Winarni menjelaskan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, ermasuk anak yang masih dalam kandungan. Hak anak adalah bagian dari hak azsasi manuia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh keluarga, orangtua, masyarakat, negara, pemerintah dan pemerintah daerah. Pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, tulisan, suara, video yang menunjukkan gerak tubuh yang memuat kecabulan atau ekploitasi seksual. 

Dampak buruk pornografi, antara lain kerusakan otak, kerusak konsep diri yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seperti tidak fokus, depresi, cemas berlebih, paranoid, dan sebagainya. Menangkal pornografi, dengan cara tanamkan pendidikan agama sejak dini, dampingi dan berikan pengertian tentang pornografi dan bahayanya, serta lakukan hal hal positif seperti hobi, ide, kreatifitas, dan lain-lain. Berikan pendidikan seks yang baik sesuai dengan tumbuh kembang anak.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh SAKWAN, S.PD., M.PD (Kepala SMPN 1 Kalianda Lampung Selatan dan Praktisi Pendidikan Savana Center Provinsi Lampung). Sakwan mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”. 

Sakwan menjabarkan dunia digital, terdiri dari sikap subjektif dengan mempertimbangkan dampaknya, kemajuan TIK dengan subjek harus menerima dan memanfaatkan dalam kehidupan, serta implementasi harus cerdas dan bijaksana dalam penggunaannya. Etika penggunaan internet, dengan cara pertimbangkan subjeknya, harus selektif, teliti dan pantau, harus bijak, konfirmasi, dan jadilah pemaaf. Implementasi menggunakan media sosial, antara lain jadilah pelopor, jadilah teladan, selalu siaga dalam pengawasan, berdialog, refleksi, serta ubah mindset negatif menjadi positif.  Gunakan konten AMIN, meliputi (A) aman, (M) manfaat, (I) inspiratif, dan (N) normatif.

Webinar diakhiri, oleh FELICIA (Influencer dengan Followers 35,9 Ribu). Felicia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa internet memberikan ruang untuk belajar menjadikan belajar online lebih fleksibel. Harus hati-hati dalam berinternet, terlebih dalam belanja online. Bahaya pornografi, meliputi banyak ketika melihat di media sosial jika belum cukup umur dan tidak diawasi orang tua. Tidak menonton untuk film dewasa karena akan berbahaya dampaknya, seperti lebih agresif, Anak-anak akan mencontoh berbuat kasar dari film yang ditonton, jika belum cukup umur, belum cukup mentalnya. Literasi Digital sangat penting seraya menumbuhkan wawasan kebangsaan cinta tanah air dan menjadikan Indonesia maju. (*/TL)

Post a Comment

0 Comments