Pencalonan Arinal, Mesin Golkar Lampung Mulai Ngeberebet

Foto.Ist

Taktik Lampung - Sekertaris DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung Supriyadi Hamzah mengklaim partainya telah melalui mekanisme yang berlaku terkait pencalonan Arinal Djunaidi Sebagai Calon Gubernur Lampung yang bakal diusung partai berlambang Pohon Beringin tersebut. 

Terkait stetmen kader Golkar di Kabupaten Pesawaran, Bandarlampung dan Waykanan dirinya mengatakan kurangnya miss komunikasi antara kader dengan jajaran didalam struktur tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Kenapa gak ngomong langsung sama Ketua DPD II nya atau bertanya langsung ke DPD I kan ada bidangnya, karena kader internal bisa tahu jawabannya. Tetapi kalau berbicara di koran bisa mengundang polemik dan tidak menyelesaikan masalah, malah menambah masalah, Mereka tidak mengerti apa yang dimaksud, apa itu penjaringan, pendaftaran dan mekanismenya," sindir sekretaris DPD PG Lampung Sufriadi Hamzah saat dihubungi, Selasa (4/7).

Menurutnya, Seharusnya persoalan ini tidak perlu mencuat dan menjadi pertanyaan di media karena ini terkait pertanyaaan kepada struktur partai, ini bukan konflik hanya miss komunikasi antara person saja.

" Untuk bisa mendapat jawaban sebenarnya apa yang maksud dari penyaringan dan penjaringan silahkan tanya yang berwenang bukan bertanya di media, kita juga sudah memberikan nama ke DPP terkait Pilkada dan Pilgub nanti," jelasnya.

Terpisah Sekretaris DPD II PG Waykanan Dhebuay Umpuse Hatang mengharapkan agar partai nya dapat membuka penjaringan untuk pilkada dua daerah dan Pilgub 2018 mendatang karena sesuai Juklak 06 dan agar menyerap calon internal dan eksternal.

" Kita harus buka penjaringan sesuai mekanisme Juklak 06 dan agar muncul nama bukan hanya internal saja tetapi ada eksternal seperti Pilgub dan pilkada lain nya, kita sebagai kader tunduk dan patuh dengan keputusan DPP siapa yang akan di rekomendasikan maju tetapi harus melalui tahapan mekanisme yang ada dalam AD/ART partai, bukan atas kepentingan pribadi atau kepentingan sesaat, " pungkasnya.

Wakil Ketua DPD PG Bandarlampung Fasni Bima menilai sosok ketua DPD PG Lampung Arinal Djunaidi tidak pantas menjadi calon yang akan maju melalui perahu partainya dikarenakan Arinal bukanlah kader lama, dan masih banyak kader dari partai beringin yang bisa dan mumpuni serta layak dijual dan punya potensi menang dalam pilgub mendatang.

“Kita selaku kader tulen partai Golkar menolak, apalagi dia orang luar, baru seumur jagung jadi di Golkar. Kita ini menegakkan aturan partai. Kalau aturan partai saja dilanggar, bagaimana ke depannya,” ujar Fasni Bima.

Kemudian, Ia Juga menuturkan janji yang Arinal Djunaidi yang ingin membesarkan partai golkar dengan melakukan pembenahan, namun nyatanya, ia datang dengan membawa misi titipan dari perusahaan.

" Partai golkar ini bukan milik perusahaan, partai golkar ini milik rakyat, kami tidak ikhlas ketika partai golkar diobok-obok pihak lain apalagi ada campur tangan pihak perusahaan," tuturnya.

Ia juga mengatakan, Statemen yang disampaikan oleh sekertaris DPD Golkar Supriyadi Hamzah yang mengklaim Arinal telah mendapatkan dukungan dari pengurus Golkar Kabupaten/kota, menurutnya itu hanya akal-akalan saja, pasalnya banyak kader golkar tulen yang mempertanyakan siapa sosok yang didukung tersebut.

" Supriyadi Hamzah itu dapat posisi sekertaris karna Hadiah, bukan karna prestasi, sebab itu kami sebagai kader golkar tulen akan mendirikan posko penolakan dukungan terhadap Arinal Djunaidi sebagai Calon Gubernur Lampung di seluruh Kabupaten/kota," tegasnya.

Hal senada juga di sampaikan Romi yang merupakan sekretaris DPD PG kabupaten Pesawaran yang secara tegas menolak Arinal Djunaidi dicalonkan sebagai bakal calon gubernur Lampung mendatang, karena tidak sesuai mekanisme  yang berlaku di partai. Pasalnya pencalonan di partai Golkar harus  melalui penjaringan  survei  telebih dahulu, sesuai  diatur dalam Juklak  DPP Partai Golkar Nomor 6 Tahun 2017.

" Saya selaku Sekretaris DPD II Golkar Kabupaten Pesawaran  tidak sepakat jika Arinal  jadi cagub dari Golkar. Karena pencalonan tidak dilakukan sesuai mekanisme harusnya ada proses bukan ujuk-ujuk, tidak melalui mekanisme yang diatur dalam Juklak nomor 6 itu,” jelasnya.

Menurutnya masih banyak kader-kader di partai Golkar yang layak dan mumpuni untuk maju dicalonkan sebagai calon guburnur. 

“Banyak kader-kader golkar yang layak, seperti Alzier Dianis Tabranie, Aziz Syamsudin, Riswan Tony dan lainnya. Jadi menurut saya Arinal Djunaidi itu belum layak," pungkasnya. (TL)


Post a Comment

0 Comments