Lodewijk : Indonesia Kuat Karena Ada 4 Pilar Kebangsaan, Warisan Para Pejuang Bangsa

Foto bersama Sekjen DPP Partai Golkar Hi.Lodewijk F Paulus dengan Peserta 4 Pilar Kebangsaan yang digelar didesa Pancasila, Natar Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (2/2/2019)

Taktik Lampung - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar terus melaksanakan silaturahmi sekaligus memberikan Pendidikan Politik sosialisasi 4 (Empat) Pilar Kebangsaan yang digelar di Desa Pancasila Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (2/2/2019)

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Lodewijk F Paulus, hadir juga Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung Hj. Ririn Kuswantari, Ketua DPD Partai Golkar Lampung Selatan Ismet Jaya Negara beserta Jajaran Pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Lampung Selatan, DR. Diana Amisani. Bappilu Provinsi Lampung Sugeng kristianto, SH. Serta Akademisi Universitas Tulang Bawang Topan Indra Karsa, SH.,MH. 

Dalam Sambutannya, Sekjen DPP Partai Golkar Letjend TNI (Purn) H. Lodewijk F Paulus menyampaikan, (4) empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus menjadi pedoman dan ditanamkan dalam jiwa setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 
“Pemahaman 4 Pilar Kebangsaan harus terus diperkuat, sehingga perlu dilaksanakan sosialisasi sampai ke pedesaan, bahkan konsep Bela Negara masih ada yang salah menafsirkan, oleh karenanya, nilai nilai Kepahlawanan harus dihidupkan dan ditanamkan kembali dalam jiwa bagi setiap warga negara," kata Lodewijk.

Mantan Danjen Kopasus ini menambahkan, Konsep 4 Pilar Kebangsaan harus tetap kuat dan kokoh untuk menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar demi menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, kenyamanan, keadilan, serta kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua warga negara.

“Negara kita tidak akan punah,  Negara kita kuat karena ada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kita harus optimis bahwa Indonesia akan menjadi negara kuat menuju Indonesia Emas, karena memiliki konsep 4 Pilar Kebangsaan warisan dari para Pejuang Bangsa yang telah mendahului kita," imbuhnya. 

Lodewijk melanjutkan, Pancasila adalah jalan tengah untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia tidak akan punah karena ditopang ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Eka. 


"Indonesia tetap kokoh, tidak akan punah karena Pancasila masih diyakini sebagai pemersatu setiap perbedaan, Bayangkan 270 juta lebih rakyat Indonesia yang berbeda agama, ras, suku, dan budaya pastilah banyak sekali perbedaan pendapat dan prinsip serta keinginan tapi menyatu selama Pancasila hadir dan menjadi ideologi bangsa," kata calon anggota DPR RI nomor urut 1, DAPIL Lampung 1 ini. 

Indonesia adalah negara kepulauan dengan sekitar 17 ribu pulau yang dihuni 270 juta lebih masyarakat dengan  berbeda suku, agama, ras, dan bahasa, 

"Bisa dibayangkan, Jika tidak ada Pancasila yang menjadi jalan tengah, maka masing-masing daerah akan saling bertikai," tutupnya. 

Sementara Akademisi Universitas Tulang Bawang Topan Indra Karsa, SH., MH mengajak semua lapisan masyarakat untuk menyambut baik Pemilu 2019 yang akan datang, Menurut Dekan Fakultas Hukum UTB ini mengatakan Pemilu merupakan amanah Undang Undang yang diberikan kepada setiap warga negara Indonesia untuk menentukan nasib bangsa.

Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat, yang dilaksanakan secara langsung umum jujur bebas dan rahasia, karena pentingnya Pemilu dan Demokrasi adalah memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya memilih pemimpin yang terbaik, dan wakil rakyat yang terbaik.

"Dalam menyambut pesta demokrasi,  kita sebagai warga negara memiliki 2 hak yaitu hak dipilih dan untuk dipilih. Tetapi tidak semua warga negara memiliki hak untuk dipilih. Dalam memilih pemimpin untuk 5 tahun mendatang, kita harus melihat latar belakang, track record, ide dan gagasan. Inilah yang menjadikan pertimbangan dalam memilih pemimpin agar kita tidak salah memilih seorang pemimpin, jadi ingat, suara kita menentukan nasib bangsa." tegas Topan.(*)

Post a Comment

0 Comments