Mahasiswa Thailand Tertarik Konsep Ronda Bupati Mustafa

Foto.ist

Taktik Lampung - Bupati Lampung Tengah, DR. Ir. Mustafa, menerima kunjungan lima mahasiswa asal Patani Thailand Selatan yang juga menyatakan ketertarikannya terhadap konsep ronda di Lampung Tengah dirumah dinas bupati Nuwo Balak, Gunung Sugih Lamteng, Selasa (12/9)

Kelima mahasiswa yang kini menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Lampung yakni Ahmad Lahoya, Ahasan Bahak, Arafat Doni, Mareeyah Yusuf dan Suhailah Sidek, kelima mahasiswa tersebut tertarik dengan program ronda yang ada di Lampung Tengah. 

Arafat, salah satu dari mahasiswa tersebut mengatakan, di daerahnya yakni Patani Thailand Selatan rawan terjadinya konflik yang disebabkan SARA. Karenanya mereka mengaku sangat tertarik dengan konsep ronda yang selama ini dinilai efektif mengatasi konflik sosial.

"Karenanya itu lah kami kesini ingin langsung mewancarai bupati yang dijuluki Bupati Ronda tersebut untuk melakukan penelitian, seperti apa ronda yang dijalankan di Lampung Tengah dan sejauh mana efektifitasnya, sebelumnya juga wilayah lampung tengah rawan komflik sosial dan kerap terjadi perang kampung, perang antar suku dan lainnya. Tapi akhir dapat diredam lewat program ronda" ungkap Arafat didampingi juru bicara mahasiswa, Hasbun Doya, S.sos.

Penelitian yang dilakukan ini akan Ia ujicobakan di tempat tinggalnya di Patani yang sampai saat ini masih kerap terjadi konflik dan penindasan. "Salah satu konsepsi ronda adalah menjaga keamanan dengan kekuatan rakyat. Dengan menggerakan rakyat, mereka jadi kompak. Terlebih ini Pak Bupatinya terjun langsung. Mungkin program ini dapat dicontoh di daerah kami," ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan Suhailah, mahasiswa lainnya. Mengingat beberapa rekannya mulai menginjak akhir semester dan segera pulang ke kampung halaman, mereka ingin terlebih dahulu mempelajari ronda yang diterapkan Bupati Mustafa.

"Bagaimana ronda bisa meningkatkan keamanan dan menekan konflik. Ini yang ingin kami pelajari dan bawa pulang di kampung halaman nanti. Sebelumnya beberapa sari kami juga pernah ikut terjun langsung ronda. Mudah-mudahan pengetahuan dan pengalaman ini bisa membawa manfaat untuk kami," ungkapnya.  

Sementara itu Bupati Lamteng Mustafa menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik atas keinginan mahasiswa Thailand mempelajari ronda sebagai salah satu kearifan lokal di Indonesia khususnya Lampung Tengah. 

Dia menegaskan, ronda adalah salah satu solusi peningkatan keamanan di Lampung Tengah sebagai wilayah terluas di Lampung dan personel keamanannya belum memadai.

"Lampung Tengah dengan 28 kecamatan adalah wilayah terluas di Lampung. Tentunya aparat kepolisian tidak bisa bekerja sendirian menjaga keamanan disini. Untuk itu ronda menjadi solusinya. Kita gerakkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayahnya masing-masing," tegas Bupati Ronda tersebut. 

Tak hanya sekedar keamanan, ronda ternyata memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. "Dengan ronda mereka jadi kompak. Kumpul bareng dan menjaga keamanan juga bareng. Akhirnya komunikasi dan silaturahmi terjalin dengan baik, sehingga gesekan-gesekan yang menyebabkan konflik dapat berkurang. Inilah salah satu manfaat ronda," pungkas Bupati.(TL/hen)

Post a Comment

0 Comments